Selasa, 15 Desember 2020

Tips Menulis di Blog

    

    Halo teman-teman, kira-kira masih bingung kalau mau tulis blog itu, bagaimana caranya? Sebenanrnya menulis itu tidak ada rumus yang perlu dihafalkan, yang paling penting adalah memulai dan membiasakan diri saja. Waktu akan mendewasakan. Agar tidak benar-benar kelihatan tak berumus, maka saya akan bagikan sedikit tips-tips sederhana dalam menulis (Tips ini hasil membaca juga ya… hehehehe)

Maaf foto tidak sesuai tulisan hehehehehe 


Kira-kira begini…

                Panjang kata yang ideal pada blog adalah 400-1700 kata. Hal ini dikarenakan, kemampuan rata-rata pembaca untuk membaca sebuah artikel online adalah 3-7 menit saja. Namun saat menulis jangan fokus menghitung katanya ya… kalau sudah keasikan, jumlah kata bukan lagi halangan.

                Bahasa dalam blog adalah bagian yang sangat penting. Ibarat nasi dipiring, bahasa itu nasinya..hehehe.   Bahasa yang digunakan, bisa Bahasa resmi bisa juga santai. Kalau saran saya, sangat baik jika memadukan keduanya. Perlu juga menyelipkan hal-hal yang terasa lucu dengan bukusan yang apik.

Struktur tulisan, bagian pembuka adalah bagian yang sangat penting, yang dapat menentukan apakah blog kita akan terus dibaca atau tidak, salah satu tipsnya pada kalimat pembuka adalah dengan menulis kalimat yang berisi ‘kesamaan pendapat kita dengan pembaca tentang masalah yang spesifik’ misalnya, “Ingin jalan-jalan, tetapi bingung mau kemana? Dengan budget yang pas-pasan?, sekarang itu bukan perkara sulit!” setelah basa-basi pada kalimat pembuka, kamu bisa menulis kalimat peralihan misalnya ‘Saya juga pernah mengalami hal yang sama, saya berpikir jalan-jalan ke Pulau Komodo itu perlu budget yang besar, ternyata tidak juga. Setelah saya menjalankan usaha travel agen, saya bertemu dengan banyak tamu yang budgetnya pas-pasan tetapi maunya kebanyak tempat. Pada Kalimat berikut ‘pernyataan disertai alasan’ misalnya, kamu bisa menjelaskan isi keseluruhan blogmu dan alasan mengapa pembaca perlu membacanya (ini opsional, tidak wajib) . Bagian inti, kamu tinggal menceritakan apa yang hendak kamu tulis. Pada bagian penutup ulangi bagian pembuka satu atau dua kalimat, lalu tutup dengan solusi yang kamu tawarkan, misalnya “Masih takut melakukan perjalan wisata karena budget pas-pasan? Menyerah dengan pesona komodo yang baru saja saya ceritakan, Jika cerita pada blog ini belum membuat kamu yakin, kamu bisa menghubungi travel agen kami via media sosial kami ”

                Kerapihan dalam menulis. Orang selalu suka dengan sesuatu yang rapi, umumnya sihhh.. Dengan asumsi ini, maka tulisanmu perlu menjaga kerapihan, misalnya satu paragraf hanya memuat satu pokok pikiran. Jika pokok pikirannya berbeda, maka kamu harus mulai dengan paragraf baru. Perhatikan juga kesinambungan antara paragraf, kalau sudah bicara tentang komodo..fokus saja, jangan bicara tentang ular, apalagi ikan hiu. Kurangi kalimat yang panjang ya.. Kalimat yang terlalu panjang memberi peluang ambigu dan  melelahkan untuk dicerna. Ya.. kira-kira 8-10 kata dalam satu kalimatlah.

                Gunakan pilihan kata yang sederhana saja. Jika kamu ingin agar blogmu menjangkau berbagai kalangan janganlah menulis dengan bahasa yang terlalu berat sampai-sampai orang perlu mengartikan kalimat demi kalimat saat membaca blogmu.

                Tanda baca itu hal yang penting, tanda baca itu ibarat penanda kalau orang jalan, ia harus paham kapan ia berhenti, kapan ia mempercepat langkah, kapan ia membanting kaki, dan lain-lain. Tanda baca itu, membantu orang lain membaca, jadi berilah ia rambu-rambu yang benar.

                Tips terakhir adalah membaca bersuara atau membaca dengan bergumam dalam hati. Biasa kita akan tahu, bahwa tulisan kita kurang enak temponya, terlalu rumit, atau intonsinya kurang tepat.

               

Daftar pustaka

https://www.kompasiana.com/primata

https://marketingsupercamp.com/

https://emak2blogger.com/

 

 

 


Jumat, 11 Desember 2020

Travel Bloger

Kali ini saya akan menulis tentang, cara menjadi travel bloger. Sebenarnya, saya kurang cocok menulis ini, karena blog saya sendiri sepi pengunjung hikhik 😭. Namun 'berbagi' sesuatu hal yang  positifkan?😆

 


Masa pandemi Covid 19 ini, menjadi masa penuh ujian bagi semua pelaku wisata. Masa saat seseorang diuji kecintaannya pada pekerjaan yang berkaitan dengan pariwisata. Pertanyaan mendasar, apakah mereka akan tahan uji ataukah mereka memilih berpisah dari kecintaannya terhadap pekerjaannya (terutama perusahaan kecil, karyawan, siswa SMK pariwisata). Ibarat LDR, perasaan bisa pupus akibat melemahnya intensitas komunikasi. Sama halnya dengan dengan pelaku pariwisata, semangat bisa melamah karena turunnya intensitas pengunjung.  

LDR bagi pasangan kekasih biasanya dapat bertahan karena komunikasi yang tetap terjaga. Maka bagi para pelaku pariwisata, cara terbaik agar perasaan itu tetap terjaga, maka bangunkan perasaan itu tetap ada dengan cara yang aman dan menguntungkan, yaitu dengan menulis blog. Pada masa Pandemi Covid 19 ini, anggaplah kita sedang menulis kenangan pada diary. Pada waktunya, itu bisa menjadi tabungan untuk promosi.

Pertanyaan awal, mengapa harus menjadi tavel bloger?

Saya akan awali jawabannya dengan sebuah cerita. Saya mempunyai seorang teman, ia seorang guide lepas, ia mengatakan bahwa dalam banyak perjalanannya, ia sering ditanya dengan pertanyaan yang sama, yaitu “Apakah kamu punya blog?”, “Apakah kamu punya instagram?” dan ia selalu menjawab malu-malu “Belum”. Tamu-tamu itu biasa bercerita, bahwa sebagian besar dari mereka akan selalu melakukan riset atau pencarian melalui google atau media sosial, terkait tempat wisata yang hendak mereka kunjungi. Namun tidak banyak orang yang menulis seperti yang mereka inginkan, umumnya orang-orang hanya menulis berapa biayanya, seperti apa jaraknya, dan foto-foto singkat yang tidak memuat banyak informasi. Padahal yang mereka inginkan adalah tulisan-tulisan yang bersifat personal, seperti bagaimana perasaan seseorang saat ia melihat sebuah destinasi, gambaran orang-orang asli di tempat destinasi, makanan apa yang mereka makan, dan seperti apa rasanya melihat hal-hal unik.  

Pertanyaan berikut? Mengapa blog dan tidak pada akun media sosial lainnya?

Penelitian Ali (2017); mengungkapkan bahwa jumlah pengguna blog yang semakin meningkat menjadikan blog sebagai media marketing yang sangat efektif dan memberikan banyak peluang bisnis bagi penggunanya. Seorang penulis blog sesungguhnya  melakukan proses―branding kepada pembacanya sehingga muncul sebuah gambaran dan value dari pembaca. Atas dasar value yang dibangun seorang pembaca akan membangun rasa percaya dan hal itu akan membantunya melakukan evaluasi.

Memang benar blog adalah platform paling konvensional di ranah media sosial karena menyuguhkan informasi dengan pola yang biasa dilakukan oleh mediamassa. Namun di sisi lain, blog juga merupakan media sosial paling penting karena disinilah para pengguna internet memuat konten secara utuh dan lengkap, baik berupa artikel, rangkaian foto maupun video. Platform blog fokus pada percakapan, ekspresi, dan interaksi.

Lalu mengapa blog menjadi strategi pemasaran yang strategis? Berikut fakta statistik menarik tentang blog.

  • 57% dari responden dalam studi Pemasaran Inbound HubSpot melaporkan bahwa mereka telah memperoleh pelanggan melalui blog perusahaan mereka.
  • Bisnis blogging mengalami pertumbuhan memimpin 126% lebih tinggi daripada bisnis non-blogging.
  • Setelah kamu menulis 21-54 postingan blog, lalu lintas blog meningkat hingga 30%.
  • Blog telah dinilai sebagai sumber ke-5 paling terpercaya untuk informasi online yang akurat.
  • 70% konsumen lebih suka mengenal perusahaan melalui artikel daripada iklan.
Pertanyaan lainnya, apakah kita tetap mau menjadi travel bloger?  Fakta lain yang menarik adalah tentang jangkauan pasar. Siapa konsumen blog? Tentu jawabannya ‘Pengguna internet’

Hasil survei yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tentang penetrasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 2020 telah melewati setengah dari populasi penduduk Indonesia, yaitu  73,7% atau sama dengan 196,7  juta penduduk. Di dunia, pada tahun 2020, data dari WeareSocial dan Hootsuite tentang lanskap digital mengungkapkan bahwa pengguna internet di seluruh dunia telah mencapai angka 60% dari seluruh populasi di bumi atau sama dengan  4,5 milyar.

Lalu bagaimana memulai menjadi travel bloger, hal pertama yang dilakukan adalah membangun keterampilan menulis. Tentang tips menulis akan  saya bagikan pada ditulisan berikutnya.

Daftar Pustaka

Dini Salmiyah Fithrah Ali. Peran Travel Blogger Dalam Mempromosikan Pariwisata Di Indonesia.Tourism Scientific Journal. Vol.2 No.2. 201

https://www.kominfo.go.id/content/detail/30653/dirjen-ppi-survei-penetrasi-pengguna-internet-di-indonesia-bagian-penting-dari-transformasi-digital/0/berita_satker

https://www.iamtomys.com/2019/02/statistik-dan-fakta-luarbiasa-tetang-blogging.html

Rabu, 21 Agustus 2019

Apa yang kamu rasakan saat ke Macang Pacar?

"Kita adalah apa yang kita pikirkan"

Apa yang akan kamu rasakan saat akan berjalan jauh?
Cemas.
Malas bahkan saat perjalan itu belum dimulai.


Ataukah sebaliknya?  
Senang.
Bergairah, memikirkannya saja sudah membuatmu membayangkan baju apa yang dibawa? 


Pernah ke Macang Pacar? Hahahaha apa yang akan kalian pikirkan?
Cemas atau Senang?

Kita adalah apa yang kita pikirkan. Jika fokus kita pada jalan rusak maka hati kita akan cemas. Jika fokus kita pada hal yang indah maka hati kita akan senang . 

Saya akan menulis tentang, hal-hal indah sepanjang jalan ke Macang Pacar... 

Sunset
Tidak semua tempat akan memberikan kita pemandangan mahal seperti sunset. Namun sunset akan ditampilkan dalam perjalanan Anda ke Macang Pacar... Sunset yang terbenam di antara gunung-gunung... sangat indah dengan langit yang merah kekuning-kuningan. Rasa hangat pada warna sunset akan mengalir sampai ke hati...Ciptaan Tuhan yang satu ini memang sangat patut disyukuri..  Ayo yang mau prawedding ke Macang Pacar aja...

Photo by Bruder Piter Sii


Gunung 
Disana gunung.. disini gunung, adalah kalimat yang tepat untuk Manggarai tercinta ini. Manggarai memang kaya akan gunung, tetapi penampakan gunung dalam perjalan ke Macang Pacar..tampak indah karena batasan antara jurang dan bentangan gunung yang sangat luas dari pinggir jalan. Foto ini tampak seperti pendaki gunung kan? Padahal cuma diambil dari pinggir jalan.... Kecenya kebangetan...hahahahaha  
OM Picture
   
Oto Kol 
Ayo....siapa yang cinta sama angkutan umum yang satu ini??? yang suka mabuk...jangan malu-malu...angkat tanganya tinggi-tinggi hahahaha. Percayalah...angkutan ini adalah angkutan yang sangat eksotik, antik, unik, dan asik. Angkutan eksotik karena kecantikannya memiliki cirikhas, unik karena lain dari angkutan lainnya,  hahaha kaya sama aja definisinya ya... (nanti baru buka kamus), antik karena suatu waktu mungkin akan punah 😓😓, asikkkkkk karena naiknya rame-rame dengan musik selalu penuh warna. Apalagi kalau yang naik rombongan wagal.. aduhhh tambah asik.
OM Picture
  

Sawah
Sawah itu memang ada dimana-mana di seluruh Indonesia ini. Sekalipun banyak, namun pemandangan yang berkaitan dengan sawah selalu memberi rasa nyaman, mungkin karena disana selalu ada ibu, ayah, kakak, nasi, ikan asin, kopi, canda, dan tawa.

OM Picture


Spotfoto 
Siapa yang suka difoto, SAYAAAAAAA!!! Bagi kamu yang suka foto...banyak sekali tempat dimana kamu bisa berfoto. Berikut beberapa tempat yang bisa jadi spot foto bagi kamu-kamu ya...
OM Picture

OM Picture                    

atau yang ini 



atau ini... yang penting bukan latarnya tetapi posenya hahahahahaha....pamer.


Perkampungan
Perjalanan jauh akan selalu tergantikan jika kita melihat perkampungan. Apalagi kalau kita ke tempat yang baru, melihat bentuk rumah-rumah, melihat susunan rumah-rumah itu, melihat kebun disekitarnya, bahkan melihat anjing, babi, atau sapi yang berada disekitanya. Kehidupan itu memang selalu lebih baik..  


OM Picture
       
atau pantainya.. saya tidak punya kata-kata untuk yang satu ini...
kata-kata telah diwakilkan dengan gambar ini...

OM Picture

Minggu, 28 Juli 2019

PESONA KAMPUNG GULUNG


Saya ingin mengingatnya, meski itu hanya senyum mereka..



          Saya sering masuk keluar kampung. Dalam perjalanan-perjalanan  itu, banyak hal indah yang terekam dalam ingatan, tentang orang-orang dan keramahannya, tentang rumah-rumah dan  tanaman yang mengelilingi rumah, tentang binatang-binatang dan hutan-hutan, serta tentang semua hal yang mereka yakini.
          Suatu waktu, saya berusaha mengingat tentang satu hal dari perjalan itu..tetapi sulit mencarinya dimana. Saya terus berusaha mengingatnya...tetapi ingatan saya tetap tegar untuk menyembunyikannya. Maka untuk perjalanan kali ini, saya ingin mulai mencatatnya, bagi diri sendiri atau orang lain jika ingin..

KAMPUNG GULUNG
                Kampung Gulung adalah kampung di Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai. Kampung ini berjarak kurang lebih 5 km dari Kampung Anam. Perjalanan dari kampung Anam  harus mendaki, mendaki, dan terus mendaki hehehe. Lima belas tahun lalu, orang-orang masih menempuhnya dengan berjalan kaki. Kalau sekarang, orang bisa menggunakan ojek sebagai angkutan umum atau kendaraan pribadi lainnya. 


Dalam perjalan,  kita akan melihat sawah-sawah dengan bentuk teras sering yang terjal dengan petak-petak yang tidak lebar.  Saya membayangkan, bagaimana si kerbau membajaknya tanpa terpeleset hehehe. Saat padi-padi mulai hijau, pemandangan menjadi indah dan udara terasa segar.



Kabut akan selalu menjadi sahabat kampung ini disore hari. Mereka akan berkata, mohon maaf jika ada hal yang membuat ite (tamu) tidak nyaman, kecuali kabut ini.. kami tidak bisa minta maaf, karena dia bagian dari kami.





Jika kita berjalan dipagi hari, kita akan banyak berpapasan dengan anak-anak sekolah yang menuruni bukit, berjalan kaki dengan ceria...


Jika beruntung, mereka akan berpose dengan senang hati saat diajak berfoto. Senyumnya memberi rasa sukacita...


Berhadapan dengan kampung, kita akan melihat tempat peristirahatan para nenek moyang dan keluarga-keluarga mereka.. letaknya di atas bukit dikelilingi sawah-sawah.. bagi orang baru, seperti percampuran antara rasa mistis, agung, dan indah..

Banyak hal manis akan kita temui di kampung ini, kopi manis, teh menis, dan tentu saja gadis manis dengan  senyumannya  yang manis .


atau senyum manis orang tua. Senyuman keramahan, kebaikan, dan ketulusan..


Jika beruntung kita akan melihat keyakinan-keyakinan mereka, mendengarkan harapan-harapan mereka, dan tentu saja merasakan apa yang mereka rasakan..

hid

Mereka hidup bersama, bertumbuh bersama, dan berjuang bersama.


Kamis, 20 Desember 2018

Punya Seseorang

Photo by Bruder Piter Sii

Akhir-akhir ini, Goreti merasa resah dengan kehidupannya. Ia merasa ada yang salah dengan dirinya. Ia mulai mempertanyakan tentang eksistensi dirinya. Sederet pertanyaan menggerogoti otaknya…menuntut jawaban akan keresahannya. Dari semua pertanyaan itu, pertanyaan yang paling mendasar adalah, “Mengapa aku tidak sepopuler Clara?”
Pertanyaan itu bukan tanpa alasan…., Clara itu cantik tapi Goreti juga tidak jelak. Namun banyak pria lebih tertarik pada Clara daripada dirinya. Akhir-akhir ini Goreti banyak menghabis waktunya bersama Clara. Mereka teman sekelas tetapi tidak bersahabat. Gara-gara tugas Pak Mahmud, mereka harus selalu bersama selama satu semester… baru saja sebulan bersama, Goreti merasa banyak hal yang salah dengan dirinya....
Misalnya saja, soal meng-upload foto, walau Cuma selfie, foto Clara selalu di-like lebih dari 300 dan setengah dari mereka memberi emoticon love. Sedangkan kalau dirinya yang meng-upload foto….., syukur-syukur kalau yang like lebih dari sepuluh orang, yang beri emoticon love cuma satu, sudah pasti, tanpa harus dilihat, dia pasti Greg. Ahhhhhhhhhhh belum lagi bunyi  komentar yang jauh berbeda…kalau di foto Clara, “Aduhhhh cantik buangettttt asli…”, “Simple tapi wowwww”, “Bidadari yang nyata”, “yang punya…. beruntung sekali.” Sedangkan pada fotonya, yang mengomentari…sudah pasti, Greg dengan kalimat yang selalu  sama  “Pacaran yuk…”, berikutnya si Andini atau Santi sahabatnya “Sebentar kerja tugas ya…”, “Cie2 baju baru..” atau taman-teman kelas lainnya dengan komentar standar lainnya.
Hehhhhhhhhhhhhhhmmm Goreti menghela nafasnya sambil logout dari facebook-nya. Ia merapikan buku ke dalam tasnya, “Haiii ke perpus yukkkkk” ajak Clara. Goreti mengikutinya dengan senyum simpul. Sungguh Clara itu ramah, ia seharusnya bisa seramah Clara..tetapi ia gadis yang canggung..
Beberapa orang menegur mereka di perjalanan menuju perpustakaan, lebih tepatnya menegur Clara, ia hanya ikut tersenyum saja. Sebentar-sebentar, mereka berhenti karena Clara harus ngobrol singkat dengan beberapa orang yang menyapanya. Saat di perpustakaan Clara terus  meminta maaf pada Goreti untuk ganggguan-gangguan kecil karena orang menyapanya.  Sumpah!!! Sumpah!!!! Goreti tidak merasa iri. Kalau ia iri, maka ia akan membenci Clara…yang ia rasakan bukan rasa benci,  hanya….hanya………… mengapa ia tidak seperti Clara, itu saja.  Mereka lalu pulang dengan tulisan tidak lebih dari setengah halaman.
Sekali dalam dua minggu mereka selalu besama. Beberapa bulan telah berlalu, entah mengapa selalu ada  rasa canggung yang tak dapat dijelaskan.   “Bib…bib…bib” HP Goreti berbunyi, ia membuka..ada pesan Clara “Gor…saya lagi sakit, hari ini kamu saja ya..yang kerja tugasnya.” Goreti bernafas lega, ia lebih suka sendiri daripada bersama Clara. Orang-orang akan selalu mengganggu. Sekali lagi ia membaca pesan itu, hemmmmmm bagimana juga dia bisa sepopuler Clara, namanya saja …benar-benar tidak asik, “GOR GOR….” Teman-temannya suka sekali memanggilnya begitu. Kenapa juga, ia bernama Goreti, mungkin kalau namanya Angela, Marieta, Rossa, akan lebih lebih berdampak pada aura feminim yang kuat. Ahhhhhh sudahlah…batinnya..  karena HP masih ditangannya, iseng Goreti membuka facebook-nya.. Status Clara muncul di timeline teratas,”Lagi sakit, lonely…” yang like 400 yang mengomentari sudah lebih dari 80 orang. Goreti lalu meletakan HP-nya. Ia kembali pada halaman buku cetak yang terpampang di depan matanya, di sana tertulis “kalau saya sakit, yang like berapa ya….”
****   
 Hari ini Goreti dan Clara bertemu di rumah Clara. Mereka kembali mengerjakan tugas yang diberikan. Clara masih tampak pucat. Mereka berdiskusi dengan serius tentang penelitian yang telah mereka kerjakan.
“Kamu pasti kelelahan, karena banyak yang datang menjengukmu”  Goreti memulai percakapan di sela-sela diskusi  serius.
“Kamu orang pertama yang menjengukku..” senyum Clara, “Kalau kerja tugas bisa diartikan menjenguk”
“Masa sihhhh…. Temanmu kan banyak”
“Iya.. mereka banyak.. senyumnya datar”
“Tapi menurutku…. mereka menyukaimu”
“Apakah kamu melihatnya begitu?” tawa Clara. Goreti sedikit canggung dengan percakapan yang pribadi itu. Tetapi rasa penasaran membuatnya bertahan pada zona percakapan tidak nyaman itu..
“Aku iri padamu” tiba-tiba Clara bersuara lagi
“Ehmmmm” Goreti mendongakan kepala, ia terkejut.
“Kamu punya Andini, Santi yang selalu bersamamu” Clara tersenyum tak acuh.
“Kamu juga punya….…..punya…..” Goreti terdiam, ia tidak bisa melanjutkan. Ia tidak tahu Clara bersama siapa? Clara memang tidak benar-benar bersama seseorang, setiap hari ia berjalan dengan banyak orang,  orang yang berbeda-beda…. Ia tidak punya seseorang, seperti Andini atau Santi.
“Kamu juga punya Greg….”  
“Greg…hemmm, Greg bukan pacarku, lagian dia pria yang sangat biasa… tidak seperti banyak pria yang tertarik padamu, mereka sangat populer” jawab Goreti.
“Tetapi tidak ada satupun yang  setia mengejarku bertahun-tahun seperti Greg padamu”
*****
Hari ini, proyek satu semester berakhir. Andini meng-upload foto saat ia mempresentasikan tugasnya bersama Clara. Sudah sejam sejak di-Upload yang like cuma empat, Greg, Andini, Santi, dan Clara. Kolom komentar pertama sudah pasti “Pacaran yukk”…. Goreti tersenyum, Ahhhhhhhh ia sungguh tidak populer.
Pada timeline,  foto yang sama di-upload Clara, yang like sudah 300-an.. pada kolom komentar yang pertama tertulis,  “Wowwww….you are beautiful”.


      

Sabtu, 01 Desember 2018

Kampung Ka Sama



Seharusnya blog ini berganti nama, bukan blog Perempuan dan Sastra tetapi  blog rumpu-rampe atau cap-cai karena topik tulisannya  campur aduk. Sudah pernah diingatkan Kak Armin “Jangan menulis untuk memenuhi kebutuhan semua orang alias fokus,” tetapi saya tidak kuat………maunya menulis apa saja yang ingin ditulis. Jadi tujuan utama tulisan ini adalah memenuhi hasrat diri sendiri. Tulisan ini tentang Kampung Ka Sama. 
Sudah berapa kali kamu pindah tempat tinggal selama hidupmu? hehehe tidak termasuk tempat peristirahatan terakhir ya….(itu nanti),  kalau saya empat kali, satu dengan ortu, dua kali saat kuliah, dan terakhir sekarang…di Kampung Ka Sama. 
Bagi manusia lingkungan haruslah mampu menghidupkannya secara psikologis. Sebab salah satu kebutuhan manusia adalah rasa nyaman. Namun banyak orang kehilangan rasa nyaman pada lingkungannya. Cara saya mengatasi ketidaknyamanan adalah dengan mencari hal-hal kecil yang selalu membuat saya menyukai suatu tempat. Mari… saya kenalkan hal-hal kecil itu, mengapa saya mencintai kampung Ka Sama.
Matahari pagi dimana-mana itu sama, tapi kok di Kampung Ka Sama, beda ya...hehehe. Matahari pagi yang masuk lewat jendela kamar setiap pagi adalah hal pertama yang selalu saya syukuri. Perpaduan antara hangat dan terangnya mentari pagi memberi rasa segar. Apalagi ketika yang disuguhkan diluar jendela adalah tanaman hijau dan bukan tembok hehehehe (hakikat orang kampung).


Kampung Ka Sama itu identik dengan warna hijaunya. Perpaduan antara warna hijau, suara angin semilir, dan gemericik air...membuat kita sadar, musik alam adalah musik paling harmonis. 

Apalagi kalau sambil ngopi, asikkkkkk. Kopi…rasanya tetap sama, tetapi wadahnya pasti beda (hanya disawah kita menemukan gelas antik ini).

Kita akan selalu menemukan anak-anak di sawah… mengapa? Hehehe karena mereka tahu…di sawah selalu ada kopi dan sepotong kue..
Moment yang paling ditunggu adalah saat istirahat minum kopi...  
  
Hangatnya konpor, kompor gas, apalagi rice cooker tidak sebanding hangatnya  tungku api milik nenek. Hangatnya api, hitamnya periuk, dipadu dengan obrolan dan secangkir kopi...rasa lebih mewah daripada kafe. Menunggu air mandi dihangatkan sambil telanjang… etttsss  ini berlaku untuk lima tahun ke bawah.
Melihat perpaduan antara anak sekolah dan hujan, selalu memberi kita harapan bahwa masa depan itu cerah...  

Terakhir dan paling penting, yang membuat manusia itu betah karena orang-orang di sekitarnya. Orang Kampung Ka Sama itu masih memegang kehidupan adat secara kuat. Rasa  kekeluargaannya masih kental. Di sini masih ada orang yang mengetuk dapur sambil bilang, "Minta tepung kopi, kami punya habis e.. hahaha atau aduh.... minta air panas..saya belum masak air"  Mungkin karena 95%  mereka masih keluarga (ase kae, anak wina, anak rona, atau pang olo ngaung musi). Jangan heran kalau ribut, yang turun bukan satu kampung tapi satu keluarga…becanda...  
          

Jumat, 17 Agustus 2018

KONFLIK

Tanjung Bendera                     Photo by Bruder Peter Sii


“Bangsat, jangan coba-coba kau injakan kakimu di rumah ini lagi!” “Aku juga sudah gerah pulang ke rumah!” “PRAKKKKKK!!!!! Suara pintu dibanting. “MBREMMMMBREMMMM” diikuti suara tarikan gas motor yang penuh ketidakstabilan.
Ohhhhhhhhh Tuhan…….mengapa kau tuntun aku tinggal di antara pasangan suami istri gila ini? Begitu banyak tetangga di kota ini, mengapakah aku harus bertetangga dengan pasangan ini?. Reta bergeliat dari bawah selimutnya sambil menggerutu dalam hati. Sudah enam bulan ia mengontrak di kompleks perumahan ini dan lebih dari enam kali ia disuguhi konflik rumah tangga tetangga sebelah. Ia tidak bisa menutup telinganya, karena rumah-rumah ini saling berdekatan. Pilihan jam tayang konflik pun sangatlah tepat, jika tidak tengah malam maka pagi-pagi buta, ketika alam semesta tertidur maka suara mereka dirambatkan udara dengan cepat dan meliuk-liuk ke rumah tetangga termasuk ke bawah selimut Reta. Reta mengambil jam weker, masih jam 4 pagi. Ia kembali menarik selimutnya dan tertidur dengan mimpi sedang beradu tinju dengan Jhon kekasihnya.
  “Reta, sudah pulang?” “Iya Om, Tanta”..  “Sini makan mangga” ajak Tanta Rosi. Reta tersenyum dan mengiyakan undangan mereka. Tetangga inilah yang membuat Reta betah, kehidupan rumah tangganya sangat adem. Setiap saat terlihat bersama. Tanta Rosi adalah tipikal ibu rumah tangga yang super. Ia melayani suami dan anak-anaknya dengan sangat baik. Aktivitanya sangat teratur, bangun pagi, menyiapkan sarapan bagi keluarga, ke pasar, berbenah rumah, ke gereja bersama, sesekali menghadiri arisan, dan sesekali menemani Om Anton ke pesta. Rumahnya sangat rapi dan indah. Setelah lama becanda sambil menikmati manisnya buah mangga, Reta pamit pulang. Rumah Reta berada di tengah-tengah antara Tanta Anggi dan Tanta Rosi. Belum lagi mencapai pintu rumah, Reta disuguhi pemandangan romantis Om Dion dan Tanta Anggi yang berboncengan ke luar rumah. Mereka melemparkan senyum ramah pada Reta dan berlalu. Seandainya ia bisa menggali dan memindahkan rumahnya.
Sebulan berlalu, dunia terasa begitu tenang dan menyenangkan. Reta merasa hidupnya begitu damai. Apalagi Jhon sedang mengambil cuti kerja beberapa hari, sehingga mereka sering keluar berduaan. Sudah satu tahun ia berpacaran dengan Jhon, tetapi hubungan itu tidak begitu berkembang karena mereka bekerja di kota yang berbeda. Sesekali Jhon pulang mengunjunginya, tetapi selebihnya mereka berbagi cerita, berpelukan, dan berciuman lewat WA, FB, SMS, dan telpon saja. Reta kembali menikmati dunia tenangnnya, sambil menjemur baju. Mentari terasa begitu hangat di antara wangi detergent dan warna-warna kain yang lembut. Disebalahnya, Tanta Anggi juga menjemur pakaian. Reta menegur Tanta Anggi. Tanta Anggi menjawabnya dengan cepat dan pelan. Reta terlanjur melihatnya, melihat dua bola mata Tanta Anggi yang sembab dikelilingi kulit mata yang membengkak. Pasti ia menangis semalamam, gumam Reta dalam hati. Pasti mereka bertengkar lagi. Benar saja, tengah malam saat Reta masih terjaga mengerjakan tugas kantor, terdengar suara pertengkaran. Reta lalu menutup file pekerjaannya dan menggantinya dengan alunan musik yang cukup besar. Ia lalu tertidur, dengan mimpi mengejar Jhon dengam batu.
 Reta berulang tahun, berulang tahun yang ke 28. Ia sama sekali tidak bergembira. Kenyataannya ia tidak mungkin gembira karena belum menemukan kapastian akan keinginannya. Jhon melamarnya, ia lalu menolak. Ia belum tahu kemana hubungan ini akan dibawa. Ia berusaha mencari alasan, mengapa ia menolak lamaran itu.  Apakah ia belum mengenal kekasihnya itu dengan baik? Bagaimana kalau ada hal yang disembunyikannya? Bagaimana jika ia hanya baik saat mereka berpacaran saja? Bagaimana jika ia akan berakhir seperti tanta Anggi yang selalu bertengkar? Bagimana jika seumur hidupnya hanyalah konflik?
Lamunan Reta terpecah oleh bunyi ambulans. Reta berlari ke luar rumah. Di depan rumah Tanta Rosi, banyak kerumunan orang. Tampak Om Anton di gotong ke dalam ambulans. Reta berlari ke rumah sebelah, ambulans telah membawa Om Anton, di dalam ambulans ada Tanta Rosi. Ia mendapati orang-orang berbincang-bincang, beberapa dari mereka bercerita kalau Om Anton terkena serangan jantung. Serangan jantung itu terjadi karena Tanta Rosi mengejarnya dengan parang. Di situ berdiri juga Tanta Anggi. Rasa penasaran yang luar biasa membuat Reta mendekatkan diri pada Tanta Anggi dan bertanya, ada begitu banyak yang ingin ditanyakannya, dan yang keluar hanya dua kata, “Bagaimana mungkin?”
Tanta Anggi menariknya dari kerumunan orang, ia lalu berbisik, “Om Anton selingkuh.” “HAHHHHHH” Reta sangat kaget, sekali lagi ia hanya mampu bertanya, “Bagaimanana mungkin?”. “Memang begitu…” Jawab Tanta Anggi singkat. “Tetapi mereka tampak baik-baik saja.” Sahut Reta dengan cepat. “yang tampak belum tentu yang nyata.” Reta terdiam. Diamnya Reta seperti petunjuk bagi Tanta Anggi untuk meneruskan, “Konflik terus membuat kita belajar tentang diri kita dan orang lain. Jika untuk mencapai kebaikan, kita harus berkonflik, itu juga sebuah pilihan.” Diam sejenak, terdengar lagi suara Tanta Anggi, “Rumah tangga Rosi terlihat baik-baik saja karena konflik itu hanya ada dalam dirinya saja.”
 Reta kembali ke rumahnya. Semua orang juga telah kembali ke rumah masing-masing dengan berita paling hangat untuk diperbincangkan esok hari. Ia juga merasakan hal yang sama, berita hangat tentang arti konflik. Ia akan bertemu Jhon esok hari dan membawa kabar..ia bersedia berkonflik seumur hidupnya bersama laki-laki itu.   


Tips Menulis di Blog

          Halo teman-teman, kira-kira masih bingung kalau mau tulis blog itu, bagaimana caranya? Sebenanrnya menulis itu tidak ada rumus yan...