Travel Bloger
Kali ini saya akan menulis tentang, cara menjadi travel bloger. Sebenarnya, saya kurang cocok menulis ini, karena
blog saya sendiri sepi pengunjung hikhik ðŸ˜. Namun 'berbagi' sesuatu hal yang positifkan?😆
LDR bagi pasangan kekasih biasanya dapat bertahan karena komunikasi yang tetap terjaga. Maka bagi para pelaku pariwisata, cara terbaik agar perasaan itu tetap terjaga, maka bangunkan perasaan itu tetap ada dengan cara yang aman dan menguntungkan, yaitu dengan menulis blog. Pada masa Pandemi Covid 19 ini, anggaplah kita sedang menulis kenangan pada diary. Pada waktunya, itu bisa menjadi tabungan untuk promosi.
Pertanyaan awal, mengapa harus menjadi tavel bloger?
Saya akan awali jawabannya dengan sebuah cerita. Saya mempunyai seorang
teman, ia seorang guide lepas, ia mengatakan
bahwa dalam banyak perjalanannya, ia sering ditanya dengan pertanyaan yang
sama, yaitu “Apakah kamu punya blog?”, “Apakah kamu punya instagram?” dan ia
selalu menjawab malu-malu “Belum”. Tamu-tamu itu biasa bercerita, bahwa
sebagian besar dari mereka akan selalu melakukan riset atau pencarian melalui
google atau media sosial, terkait tempat wisata yang hendak mereka kunjungi.
Namun tidak banyak orang yang menulis seperti yang mereka inginkan, umumnya
orang-orang hanya menulis berapa biayanya, seperti apa jaraknya, dan foto-foto
singkat yang tidak memuat banyak informasi. Padahal yang mereka inginkan adalah
tulisan-tulisan yang bersifat personal, seperti bagaimana perasaan seseorang
saat ia melihat sebuah destinasi, gambaran orang-orang asli di tempat
destinasi, makanan apa yang mereka makan, dan seperti apa rasanya melihat hal-hal
unik.
Pertanyaan berikut? Mengapa blog dan tidak pada akun media sosial
lainnya?
Penelitian Ali (2017); mengungkapkan bahwa jumlah pengguna blog yang
semakin meningkat menjadikan blog sebagai media marketing yang sangat efektif
dan memberikan banyak peluang bisnis bagi penggunanya. Seorang penulis blog
sesungguhnya melakukan proses―branding kepada pembacanya sehingga muncul
sebuah gambaran dan value dari
pembaca. Atas dasar value yang
dibangun seorang pembaca akan membangun rasa percaya dan hal itu akan
membantunya melakukan evaluasi.
Memang benar blog adalah platform paling konvensional di ranah media
sosial karena menyuguhkan informasi dengan pola yang biasa dilakukan oleh
mediamassa. Namun di sisi lain, blog juga merupakan media sosial paling penting
karena disinilah para pengguna internet memuat konten secara utuh dan lengkap,
baik berupa artikel, rangkaian foto maupun video. Platform blog fokus
pada percakapan, ekspresi, dan interaksi.
Lalu mengapa blog menjadi strategi pemasaran yang strategis? Berikut fakta statistik menarik tentang blog.
- 57% dari responden dalam studi Pemasaran Inbound HubSpot melaporkan bahwa mereka telah memperoleh pelanggan melalui blog perusahaan mereka.
- Bisnis blogging mengalami pertumbuhan memimpin 126% lebih tinggi daripada bisnis non-blogging.
- Setelah kamu menulis 21-54 postingan blog, lalu lintas blog meningkat hingga 30%.
- Blog telah dinilai sebagai sumber ke-5 paling terpercaya untuk informasi online yang akurat.
- 70% konsumen lebih suka mengenal perusahaan melalui artikel daripada iklan.
Lalu bagaimana memulai menjadi
travel bloger, hal pertama yang dilakukan adalah membangun keterampilan
menulis. Tentang tips menulis akan saya
bagikan pada ditulisan berikutnya.
Daftar Pustaka
Dini Salmiyah Fithrah Ali. Peran Travel Blogger Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Indonesia.Tourism Scientific Journal. Vol.2 No.2. 201
https://www.iamtomys.com/2019/02/statistik-dan-fakta-luarbiasa-tetang-blogging.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar