Minggu, 28 Juli 2019

PESONA KAMPUNG GULUNG


Saya ingin mengingatnya, meski itu hanya senyum mereka..



          Saya sering masuk keluar kampung. Dalam perjalanan-perjalanan  itu, banyak hal indah yang terekam dalam ingatan, tentang orang-orang dan keramahannya, tentang rumah-rumah dan  tanaman yang mengelilingi rumah, tentang binatang-binatang dan hutan-hutan, serta tentang semua hal yang mereka yakini.
          Suatu waktu, saya berusaha mengingat tentang satu hal dari perjalan itu..tetapi sulit mencarinya dimana. Saya terus berusaha mengingatnya...tetapi ingatan saya tetap tegar untuk menyembunyikannya. Maka untuk perjalanan kali ini, saya ingin mulai mencatatnya, bagi diri sendiri atau orang lain jika ingin..

KAMPUNG GULUNG
                Kampung Gulung adalah kampung di Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai. Kampung ini berjarak kurang lebih 5 km dari Kampung Anam. Perjalanan dari kampung Anam  harus mendaki, mendaki, dan terus mendaki hehehe. Lima belas tahun lalu, orang-orang masih menempuhnya dengan berjalan kaki. Kalau sekarang, orang bisa menggunakan ojek sebagai angkutan umum atau kendaraan pribadi lainnya. 


Dalam perjalan,  kita akan melihat sawah-sawah dengan bentuk teras sering yang terjal dengan petak-petak yang tidak lebar.  Saya membayangkan, bagaimana si kerbau membajaknya tanpa terpeleset hehehe. Saat padi-padi mulai hijau, pemandangan menjadi indah dan udara terasa segar.



Kabut akan selalu menjadi sahabat kampung ini disore hari. Mereka akan berkata, mohon maaf jika ada hal yang membuat ite (tamu) tidak nyaman, kecuali kabut ini.. kami tidak bisa minta maaf, karena dia bagian dari kami.





Jika kita berjalan dipagi hari, kita akan banyak berpapasan dengan anak-anak sekolah yang menuruni bukit, berjalan kaki dengan ceria...


Jika beruntung, mereka akan berpose dengan senang hati saat diajak berfoto. Senyumnya memberi rasa sukacita...


Berhadapan dengan kampung, kita akan melihat tempat peristirahatan para nenek moyang dan keluarga-keluarga mereka.. letaknya di atas bukit dikelilingi sawah-sawah.. bagi orang baru, seperti percampuran antara rasa mistis, agung, dan indah..

Banyak hal manis akan kita temui di kampung ini, kopi manis, teh menis, dan tentu saja gadis manis dengan  senyumannya  yang manis .


atau senyum manis orang tua. Senyuman keramahan, kebaikan, dan ketulusan..


Jika beruntung kita akan melihat keyakinan-keyakinan mereka, mendengarkan harapan-harapan mereka, dan tentu saja merasakan apa yang mereka rasakan..

hid

Mereka hidup bersama, bertumbuh bersama, dan berjuang bersama.


2 komentar:

  1. Namun minimnya perhatian dari pemerintah membuat minat orang jd enggan utk berkunjung ke kampung Gulung;jalanan sempit,aspalnya pun banyak yang pecah dan yang paling parah kampung Gulung ini belum LISTRIK.

    BalasHapus
  2. Itu sudah kk, semoga suatu waktu.
    Spy pesonanya meningkat hene

    BalasHapus

Tips Menulis di Blog

          Halo teman-teman, kira-kira masih bingung kalau mau tulis blog itu, bagaimana caranya? Sebenanrnya menulis itu tidak ada rumus yan...