Jumat, 11 Desember 2020

Travel Bloger

Kali ini saya akan menulis tentang, cara menjadi travel bloger. Sebenarnya, saya kurang cocok menulis ini, karena blog saya sendiri sepi pengunjung hikhik 😭. Namun 'berbagi' sesuatu hal yang  positifkan?😆

 


Masa pandemi Covid 19 ini, menjadi masa penuh ujian bagi semua pelaku wisata. Masa saat seseorang diuji kecintaannya pada pekerjaan yang berkaitan dengan pariwisata. Pertanyaan mendasar, apakah mereka akan tahan uji ataukah mereka memilih berpisah dari kecintaannya terhadap pekerjaannya (terutama perusahaan kecil, karyawan, siswa SMK pariwisata). Ibarat LDR, perasaan bisa pupus akibat melemahnya intensitas komunikasi. Sama halnya dengan dengan pelaku pariwisata, semangat bisa melamah karena turunnya intensitas pengunjung.  

LDR bagi pasangan kekasih biasanya dapat bertahan karena komunikasi yang tetap terjaga. Maka bagi para pelaku pariwisata, cara terbaik agar perasaan itu tetap terjaga, maka bangunkan perasaan itu tetap ada dengan cara yang aman dan menguntungkan, yaitu dengan menulis blog. Pada masa Pandemi Covid 19 ini, anggaplah kita sedang menulis kenangan pada diary. Pada waktunya, itu bisa menjadi tabungan untuk promosi.

Pertanyaan awal, mengapa harus menjadi tavel bloger?

Saya akan awali jawabannya dengan sebuah cerita. Saya mempunyai seorang teman, ia seorang guide lepas, ia mengatakan bahwa dalam banyak perjalanannya, ia sering ditanya dengan pertanyaan yang sama, yaitu “Apakah kamu punya blog?”, “Apakah kamu punya instagram?” dan ia selalu menjawab malu-malu “Belum”. Tamu-tamu itu biasa bercerita, bahwa sebagian besar dari mereka akan selalu melakukan riset atau pencarian melalui google atau media sosial, terkait tempat wisata yang hendak mereka kunjungi. Namun tidak banyak orang yang menulis seperti yang mereka inginkan, umumnya orang-orang hanya menulis berapa biayanya, seperti apa jaraknya, dan foto-foto singkat yang tidak memuat banyak informasi. Padahal yang mereka inginkan adalah tulisan-tulisan yang bersifat personal, seperti bagaimana perasaan seseorang saat ia melihat sebuah destinasi, gambaran orang-orang asli di tempat destinasi, makanan apa yang mereka makan, dan seperti apa rasanya melihat hal-hal unik.  

Pertanyaan berikut? Mengapa blog dan tidak pada akun media sosial lainnya?

Penelitian Ali (2017); mengungkapkan bahwa jumlah pengguna blog yang semakin meningkat menjadikan blog sebagai media marketing yang sangat efektif dan memberikan banyak peluang bisnis bagi penggunanya. Seorang penulis blog sesungguhnya  melakukan proses―branding kepada pembacanya sehingga muncul sebuah gambaran dan value dari pembaca. Atas dasar value yang dibangun seorang pembaca akan membangun rasa percaya dan hal itu akan membantunya melakukan evaluasi.

Memang benar blog adalah platform paling konvensional di ranah media sosial karena menyuguhkan informasi dengan pola yang biasa dilakukan oleh mediamassa. Namun di sisi lain, blog juga merupakan media sosial paling penting karena disinilah para pengguna internet memuat konten secara utuh dan lengkap, baik berupa artikel, rangkaian foto maupun video. Platform blog fokus pada percakapan, ekspresi, dan interaksi.

Lalu mengapa blog menjadi strategi pemasaran yang strategis? Berikut fakta statistik menarik tentang blog.

  • 57% dari responden dalam studi Pemasaran Inbound HubSpot melaporkan bahwa mereka telah memperoleh pelanggan melalui blog perusahaan mereka.
  • Bisnis blogging mengalami pertumbuhan memimpin 126% lebih tinggi daripada bisnis non-blogging.
  • Setelah kamu menulis 21-54 postingan blog, lalu lintas blog meningkat hingga 30%.
  • Blog telah dinilai sebagai sumber ke-5 paling terpercaya untuk informasi online yang akurat.
  • 70% konsumen lebih suka mengenal perusahaan melalui artikel daripada iklan.
Pertanyaan lainnya, apakah kita tetap mau menjadi travel bloger?  Fakta lain yang menarik adalah tentang jangkauan pasar. Siapa konsumen blog? Tentu jawabannya ‘Pengguna internet’

Hasil survei yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tentang penetrasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 2020 telah melewati setengah dari populasi penduduk Indonesia, yaitu  73,7% atau sama dengan 196,7  juta penduduk. Di dunia, pada tahun 2020, data dari WeareSocial dan Hootsuite tentang lanskap digital mengungkapkan bahwa pengguna internet di seluruh dunia telah mencapai angka 60% dari seluruh populasi di bumi atau sama dengan  4,5 milyar.

Lalu bagaimana memulai menjadi travel bloger, hal pertama yang dilakukan adalah membangun keterampilan menulis. Tentang tips menulis akan  saya bagikan pada ditulisan berikutnya.

Daftar Pustaka

Dini Salmiyah Fithrah Ali. Peran Travel Blogger Dalam Mempromosikan Pariwisata Di Indonesia.Tourism Scientific Journal. Vol.2 No.2. 201

https://www.kominfo.go.id/content/detail/30653/dirjen-ppi-survei-penetrasi-pengguna-internet-di-indonesia-bagian-penting-dari-transformasi-digital/0/berita_satker

https://www.iamtomys.com/2019/02/statistik-dan-fakta-luarbiasa-tetang-blogging.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Menulis di Blog

          Halo teman-teman, kira-kira masih bingung kalau mau tulis blog itu, bagaimana caranya? Sebenanrnya menulis itu tidak ada rumus yan...